Catatan Rumah Kepemimpinan 1 : Terima kasih, Allah
18 Juni 2016
Sudah selesai UAS, saatnya menulis lagi, yeay!
Selamat sore pembaca, semoga senantiasa sehat dan bersemangat ya :D
Hari ini aku mengikuti penandatanganan kontrak beasiswa Rumah
Kepemimpinan. Nah, selama acara tersebut berlangsung, banyak sekali hal yang
membuatku merinding—saking luar biasanya.
Pertama. Saat dibagikan kertas berisi mars rumah kepemimpinan,
hymne rumah kepemimpinan, dan idealisme kami. Ketika aku membaca idealisme kami
secara sepintas, tiba-tiba aku merinding. Luar biasa makna dari setiap
kalimat-kalimatnya. Salah satu cuplikannya adalah seperti ini :
Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia
Tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya
Tidak juga popularitas
Apalagi sekadar ucapan terima kasih.
Allah, terima kasih telah memberi kesempatan padaku untuk bisa
bergabung dengan keluarga yang luar biasa ini.
Kedua. Saat pembina rumah kepemimpinan regional Yogyakarta, yakni bapak Waziz Wildan memberikan sedikit
penjelasan mengenai Rumah kepemimpinan. Ada tiga poin penting yang melekat di
pikiranku. Satu, sholat lima waktu, secara berjam’ah di awal waktu. Beliau
menyampaikan, usahakan untuk urusan sholat, lakukan secara berjama’ah di awal
waktu. Ingat, bukan tepat waktu, tapi di awal waktu. Beliau menambahkan, kita
sebagai hamba Allah, lakukan saja dulu apa yang menjadi kewajiban kita kepada
Allah. Maka Allah akan dengan mudahnya memberikan apa yang kita minta. Tidak usah
banyak teori. Lakukan saja, karena sholat adalah yang paling utama. Dua,
sholat tahajjud. Beliau menyampaikan, jadikanlah sholat tahajjud itu
seperti sesuatu yang wajib bagi kita. Usahakan untuk sebisa mungkin
melaksakannya. Tiga, membaca Al-Qur’an. Beliau menyebutkan, dalam surah
Taha ayat 124 Allah berfirman “Dan barang siapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami
akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” Jadi, jangan pernah
mengabaikan Al-Qur’an. Karena kalau sampai kita mengabaikan Al-Qur’an, maka
yang terjadi adalah Allah akan membuat hidup kita menjadi sempit dan sulit. Beliau
berpesan, sesibuk apapun kamu, jangan pernah meninggalkan Al-Qur’an. Lalu beliau
memberi contoh, salah seorang alumni RK, kalau tidak salah tadi namanya mas
Wisnu. Mas Wisnu merupakan salah satu mahasiswa yang luar biasa. Ia dinobatkan
sebagai anggota RK terbaik, hampir setiap bulannya. Kerennya, ia mengaji bisa
sampai tiga juz setiap hari. Ketika ditanya, bagaimana bisa seperti itu padahal
kegiatannya begitu banyak, mas Wisnu mengatakan bahwa ia selalu membaca Al-Qur’an
dimanapun, saat ada waktu meski sedikit. Dan kalian tau? Sekarang Mas Wisnu
sedang melanjutkan pendidikan di Korea. Masya Allah..
Allah, terima kasih telah memberi kesempatan padaku untuk bisa
bergabung dengan keluarga yang luar biasa ini.
Ketiga. Saat bersama-sama membacakan idealisme kami. Ini semacam
ikrar menurutku. Dan di bagian akhir, kami bersama-sama mengucapkan secara
serentak dan kompak ketika ditanya, yang kami harap adalah…
Terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan
dari Allah, Pencipta Alam Semesta.
Allah, sekali lagi terima kasih telah memberi kesempatan padaku
untuk bisa bergabung dengan keluarga yang luar biasa ini.
Keempat. Kalau yang ini, tidak hanya pada acara ini saja. Setiap kali
diteriakkan Pemimpin Muda! dan kami menjawab SIAP! Lalu diteriakkan lagi, Rumah
Kepemimpinan! dan kami menjawab, YES WE ARE LEADERS! Saat itu jugalah selalu sekujur
tubuhku merinding. Kepalan tanganku dan teman-teman serta semangat kami yang begitu
besar, membuatku tak sabar ingin segera berjuang dan menghabiskan dua tahun ke depan
bersama keluarga yang luar biasa ini.
Pesanku, untuk adik-adik yang akan menempuh pendidikan tinggi di
Universitas Gadjah Mada, kelak bergabunglah dengan Rumah Kepemimpinan. Kalian akan
merasakan bagaimana merindingnya sekujur tubuh kalian karena diberikan
kesempatan oleh Allah bergabung dengan keluarga yang tak hanya indah iman dan
taqwanya tapi juga peduli pada kemajuan bangsa dan negaranya.
Empat hal yang menjadi jati diri kami : Da’i produktif, aktivis pergerakan,
mahasiswa berprestasi, dan kekeluargaan.
Pemimpin Muda..
SIAP!
Rumah Kepemimpinan..
YES WE ARE LEADERS !
Alhamdulillah.
Terima kasih, Allah. telah memberi kesempatan padaku untuk bisa bergabung dengan
keluarga yang luar biasa ini.
Salam #MudaMenginspirasi !
Comments
Post a Comment