Kisah Inspiratif Spesial Ramadhan : Keajaiban Istighfar
10 Juni 2016
Selamat malam, pembaca :)
Sebenarnya besok hari terakhir UAS. Tapi
justru karena besok hari terakhir UAS aku malah jadi kurang fokus. Bawaannya udah
pengen libur huehuehue.
Akhirnya tadi habis sholat Isya’ aku
berdo’a “Ya Allah, berilah hamba semangat dan kefokusan setelah sholat tarawih.
Aamiin..” dan kalian tau? Kultumnya luar biasa kereen dan itu akhirnya
membangkitkan semangat dan fokusku. Alhamdulillah :D
Jadi isi kultumnya begini..
Ada sebuah kisah tentang seorang Imam
besar. Namanya, Imam Ahmad Hambali. Pada suatu hari, Imam Ahmad Hambali sangat
ini pergi ke suatu tempat, yakni Kota Baghdad. Padahal, beliau tidak memiliki
satupun sanak saudara di kota tersebut. Tapi beliau ingin sekali ke sana. Hingga
pada akhirnya, berangkatlah Imam Ahmad Hambali ke Kota Baghdad. Jarak
perjalanan ke Kota Baghdad cukup jauh, sehingga begitu Imam Ahmad Hambali
sampai di sana, hari sudah larut. Karena tidak memiliki sanak saudara, akhirnya
Imam Ahmad Hambali memutuskan untuk beristirahat di masjid. Namun, pengurus (sebut
saja takmir masjid) yang ada di masjid tersebut melarang Imam Ahmad Hambali untuk
beristirahat di sana, dengan berbagai macam alasan.
Imam Ahmad Hambali adalah seorang
Imam yang sangat besar. Beliau sangat terkenal—begitupun di Kota Baghdad. Akan tetapi,
kebanyakan orang hanya tahu nama beliau saja, tidak tahu sosok aslinya seperti
apa. Sama seperti si takmir masjid, ia tidak tahu bahwa yang hendak istirahat
di masjid tadi adalah Imam Ahmad Hambali. Sehingga ia melarang, bahkan
memarah-marahi Imam Ahmad Hambali. Sampai pada akhirnya, lewat seorang tukang
roti. Melihat keributan di masjid, tukang roti tersebut menghampiri Imam Ahmad
Hambali dan si takmir masjid. Singkat cerita, akhirnya tukang roti tersebut
mengajak Imam Ahmad Hambali untuk menginap dan beristirahat di rumahnya saja.
Ketika sudah sampai di rumah si
tukang roti, Imam Ahmad Hambali dibuat heran. Beliau tak pernah mendapati si
tukang roti sedetikpun meninggalkan bacaan istighfar. Membuat adonan roti, si
tukang roti beristighfar. Menguleni roti, ia beristighfar. Hingga akhirnya,
Imam Ahmad Hambali bertanya kepada tukang roti tersebut. “Kenapa kamu terus
menerus beristighfar?” lalu jawab si tukang roti, “Karena aku teringat sabda
Nabi Muhammad SAW, Barangsiapa senantiasa beristighfar, maka Allah akan
mengabulkan semua keinginannya dan memenuhi semua kebutuhannya.” Lalu Imam
Ahmad bertanya kembali, “Kalau begitu, apakah semua keinginanmu sudah terkabul dan
semua kebutuhanmu sudah terpenuhi?” kemudian jawab si tukang roti, “Ya, tapi
masih ada satu keinginan yang belum terkabul, yakni aku ingin sekali bertemu
dengan Imam besar, Imam Ahmad Hambali.”
Masya Allah..
Sekujur tubuhku seketika merinding
hebat. Allahu Akbar!
Kemudian ustad (lupa namanya ._.)
menambahkan. Lihat, betapa sungguh semua itu tidak terkira. Allah menggerakkan
hati Imam Ahmad Hambali untuk pergi ke Baghdad padahal beliau tak memiliki
satupun sanak dan saudara di sana. Lalu Allah mempertemukan Imam Ahmad Hambali dengan
takmir masjid yang melarangnya beristirahat di masjid sampai membuat keributan.
Kemudian lewatlah si ukang roti yang kemudian menghampiri dan mengajak Imam Hambali
untuk beristirahat di rumahnya saja. Bagaimana semua itu bisa terjadi? Mengapa?
Karena apa? Karena Allah ingin mengabulkan keinginan si tukang roti tersebut. Masya
Allah…
Jadi, ketika diri kita bersih karena
senantiasa beristighfar—memohon ampun, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Tinggal
bagaimana kita bisa senantiasa mengucapkan kalimat permohonan ampun tersebut.
Rasulullah yang sudah dijamin masuk
surga saja setiap harinya beristighfar minimal 70 kali, bagaimana dengan kita
yang masih banyak dosa?
Karenanya, yuk bersama-sama berusaha
untuk bisa senantiasa beristighfar dan memohon ampun pada Allah :)
Comments
Post a Comment