Posts

Showing posts from October, 2016

Catatan rumah Kepemimpinan 7 : Jalan Juang menuju 25 Milyar

Image
         Selamat sore, Pembaca (: Kali ini aku akan berbagi cerita tentang sosok yang keren banget, dijamin! Siapa? Yuk simak ceritanya (: Siapa yang tidak tau warung SS (Spesial Sambal)? Warung makan dengan ciri khas sambalnya yang begitu beragam dan harganya yang murah itu, kini telah mencapai 76 cabang di 37 kota di Indonesia. Omzetnya pun hingga saat ini sudah mencapai 25 M perbulannya, masya Allah .. Lalu, apa sebetulnya yang menjadi rahasia warung SS hingga bisa menjadi sebesar sekarang? Dalam kajian tokoh di Rumah Kepemimpinan regional 3 Yogyakarta malam itu, dihadirkan langsung owner Warung Spesial Sambal, yakni Bapak Yoyok Hery Wahyono. Beliau menyampaikan banyak hal seputar perjuangan beliau dari awal mendirikan SS hingga bisa menjadi sebesar sekarang. Di awal pembicaraan, Pak Yoyok banyak menyampaikan tentang rasa syukur. Beliau mengatakan bahwa kekuatan bersyukur itu luar biasa. “Kepandaian bersyukurlah yang menyelamatkan hidup saya.” Tambahnya. Namun, yang nam

Catatan Rumah Kepemimpinan 6 : 2 Cerita Unik

Image
Foto oleh : Resa Paksi Selamat senja, Pembaca (: Kali ini aku mau berbagi sedikit mengenai cerita salah satu ustad yang mengisi kajian di Rumah Kepemimpinan beberapa waktu yang lalu. Tentu bukan cerita biasa, melainkan cerita yang kuanggap unik dan layak untuk dibagikan. CERITA I Cerita pertama, mengenai seorang dosen. Oh iya, aku lupa mengenalkan ya. Ustad yang mengisi kajian di Rumah Kepemimpinan beberapa hari lalu itu, bernama Ustad Deden. Jadi dulu saat masih kuliah, Ustad Deden pernah diajar oleh seorang dosen yang sangat disiplin. Hal itu membuat sebagian mahasiswa akhirnya menjadi kurang senang, melihat dosen tersebut juga sering sekali memberi tugas. Namun, ada sisi lain dari dosen tersebut yang tidak semua orang tahu. Ustad Deden bercerita, bahwa dosen beliau yang sangat disiplin tersebut jarang sekali datang ke kampus lebih dari pukul 06.30. Dosen beliau ini selalu datang pukul 06.00. Karena dosen tersebut memiliki kunci serep kantor maka beliau  bisa masuk kapan saja

Catatan Kampus 1 : Menertawakan “Sesuatu”

Image
17 Oktober 2016 Winny (Mandarin)-Rosyda-Junpei(Jepang) Foto oleh : Nur Fahmia Halo (: Kali ini aku akan sedikit berbagi mengenai apa yang barusan kupelajari dalam kelas Linguistik Austronesia. Aku tidak akan menuliskan materi yang kudapatkan tentunya, tetapi lebih kepada pelajaran di luar materi yang kudapatkan di dalam kelas hari ini. Jadi, di kelas Linguistik Austronesia ada dua mahasiswa asing. Satu dari Jepang dan satu dari Mandarin. Dua-duanya punya semangat belajar yang ah.. seringkali membuatku malu. Mereka bersemangat sekali ketika diajak berdiskusi dengan dosen. Seperti halnya hari ini, aku dan teman-teman berulang kali dibuat tertawa oleh kedua mahasiswa asing yang semangat belajarnya luar biasa itu. Aku sampai tidak bisa menghitung, sudah berapa gejala kebahasaan yang perlu untuk diteliti dan dikaji lebih jauh—seperti yang kami temukan hari ini. Padahal hanya bermula dari celetukan salah satu dari mahasiswa asing tersebut, yang pada akhirnya justru membuatku da

Catatan Rumah Kepemimpinan 5 : Aku Bisa Menulis (Lagi)

Image
2 Oktober 2016 Selamat sore, Pembaca. Luar biasa sekali di sore yang lumayan dingin ini gairah menulisku muncul kembali, setelah sekian lamanya tidak pernah menulis. Semua ini bermula dari sebuah buku. Terima kasih, Allah. Karena lagi-lagi menggerakkan tanganku untuk mengambil buku tersebut dan membelinya. Jadi sekitar pukul sebelas tadi, aku mampir ke toko buku Social Agency terlebih dahulu sebelum berangkat ke kampus. Niat awalnya adalah membeli buku untuk tugas resensi mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah. Begitu masuk toko buku tersebut, aku segera menuju rak dengan tulisan buku terbaru. Mengapa? Karena syarat untuk buku yang boleh diresensi adalah buku terbitan tahun 2016. Akhirnya aku menemukan satu buku yang sepertinya cukup bagus, judulnya Ya Rabb, Beri Aku Kesempatan Lagi. Namun karena masih sedikit ragu, akhirnya aku mencoba untuk berkeliling melihat buku yang lain. Sampai akhirnya, aku bertanya pada salah satu karyawan, benar tidak buku yang sudah kupilih tersebut ter

Leaders and Leadership (part 1)

Leaders and leadership malam ini, diawali Bang Bach dengan satu kalimat yang sangat menarik, yakni winner never quit, quiter never win. Kalimat ini kemudian dijelaskan bagaimana kemudian kita sebagai sosok pemimpin harus bisa senantiasa berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah dari diri kita sendiri. Lingkungan atau siapapaun tidak akan bisa merubah diri kita jika kita sendiri memasang banyak gembok, jika kita sendiri menolak untuk melakukan sebuah perubahan. Salah satu contoh bentuk perubahan dalam diri adalah, sadar sejak dini bahwa kita semua adalah pemimpin. Masuk ke dalam barisan rumah kepemimpinan seharusnya membuat kita semakin sadar bahwa kita adalah calon-calon pemimpin dunia di masa yang akan datang. Karenanya, kita harus bisa memulai perubahan dari yang paling kecil, yakni memperbaiki niat. Niat ketika bergabung dengan rumah kepemimpinan. Jangan lagi niatnya adalah mendapat tempat tinggal gratis, atau mendapat uang saku, tetapi n