Jangan main-main dengan srikandi ya! IYCS (Indonesia Youth Contribution Summit) menjadi sebuah momen yang tak terlupakan buatku, sebab hampir di setiap sesinya mengandung nasihat seputar pernikahan. Ya, maklumlah, umur-umur sepertiku, bahasan soal pernikahan adalah suatu hal yang sensitif dan cukup membuat mata ‘melek’. Haha. Akan tetapi, dari sekian banyak pemateri yang menyelipkan bahasan soal pernikahan, aku tidak memfokuskan pada kisah pernikahan itu sendiri. Aku lebih berfokus kepada bagaimana memilih pasangan strategis untuk kemudian membina rumah tangga yang strategis pula. Penasaran?*cie Pertama, Heni Sri Sundani―Founder Agro Edu Jampang. Seorang perempuan tangguh yang menghabisan masa kuliahnya di Hongkong sambil menjadi seorang TKI. Bukan main kisah perjuangannya, membuatku ingat bahwa setiap apa yang ada pada kita saat ini mestilah disyukuri. Ia bercerita bahwa saat sudah sarjana (di Hongkong), ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan membangun
Terima kasih, Allah. Sudah diizinkan bertemu dengan Ramadhan, lagi. Aku berdoa, semoga akan banyak pelajaran dan hikmah besar selama satu bulan ini. Semoga aku bisa lebih peka dengan setiap pelajaran yang Allah sampaikan lewat apapun itu. Hari pertama puasa, inginnya menghabiskan waktu bersama keluarga. Mulai dari sahur, sampai nanti berbuka. Tapi apalah daya ketika semua orang berfikir hal yang sama, tiket kereta ludes tak bersisa (ini cerita atau baca puisi, kok sajaknya a-a-a-a?) oke, jangan terlalu serius. Jadi, di hari pertama puasa tahun ini, kegiatanku adalah menjadi penguji placement test untuk kegiatan PBQ (Pesantren Baca Qur’an) di UGM. Bukan hal yang mengherankan ya, kalau saat Ramadhan marak kegiatan-kegiatan seperti ini. Tapi, ada pelajaran berharga yang kudapatkan dari kegiatan tersebut, sebagai ganti tidak jadi pulang ke Solo. Awalnya, peserta yang hadir untuk placement test hanya sekitar belasan. Umurnya pun terlihat sepantaran denganku — kisaran ma
10 Juni 2016 Selamat malam, pembaca :) Sebenarnya besok hari terakhir UAS. Tapi justru karena besok hari terakhir UAS aku malah jadi kurang fokus. Bawaannya udah pengen libur huehuehue. Akhirnya tadi habis sholat Isya’ aku berdo’a “Ya Allah, berilah hamba semangat dan kefokusan setelah sholat tarawih. Aamiin..” dan kalian tau? Kultumnya luar biasa kereen dan itu akhirnya membangkitkan semangat dan fokusku. Alhamdulillah :D Jadi isi kultumnya begini.. Ada sebuah kisah tentang seorang Imam besar. Namanya, Imam Ahmad Hambali. Pada suatu hari, Imam Ahmad Hambali sangat ini pergi ke suatu tempat, yakni Kota Baghdad. Padahal, beliau tidak memiliki satupun sanak saudara di kota tersebut. Tapi beliau ingin sekali ke sana. Hingga pada akhirnya, berangkatlah Imam Ahmad Hambali ke Kota Baghdad. Jarak perjalanan ke Kota Baghdad cukup jauh, sehingga begitu Imam Ahmad Hambali sampai di sana, hari sudah larut. Karena tidak memiliki sanak saudara, akhirnya Imam Ahmad Hambali memutus
Comments
Post a Comment